Hariantimur.id, NASIONAL – Overheat atau panas berlebih menjadi musuh utama bagi mesin motor bekas. Sayangnya, banyak pemilik motor yang tidak menyadari bahwa kendaraannya mengalami overheat hingga masalahnya semakin parah.
Menurut Dicky Nurjaman, mekanik R Pit Yamaha Harapan Motor di Jalan Raya Citayam No.11Q, Depok, Jawa Barat, motor yang mengalami overheat dapat dikenali dari beberapa gejala.
“Kalau motor mau overheat, tenaga motor terasa tidak seperti biasanya,” ujar Dicky. Hal ini terjadi karena pemuaian komponen di dalam mesin akibat panas berlebih.
“Panas yang berlebihan membuat beberapa komponen mesin memuai, termasuk pada area mesin,” jelasnya lebih lanjut.
Salah satu dampak yang cukup serius adalah piston yang memuai, sehingga meningkatkan gesekan terhadap liner dan menghambat gerakan piston.
“Efeknya membuat gerak piston jadi kurang lancar dan akhirnya bikin performa drop,” tambah Dicky.
Bahkan dalam kondisi ekstrem, overheat bisa menyebabkan piston macet atau yang biasa disebut ngejim, yang berpotensi merusak mesin secara permanen.
Bagi pengendara motor harian, gejala awal overheat bisa dirasakan dari suhu mesin yang lebih panas dari biasanya, terutama di bagian kaki.
“Untuk motor bebek atau motor sport, motor mau overheat itu panasnya lebih terasa di kaki, enggak seperti biasanya,” ungkap Dicky.
Selain itu, motor yang memiliki indikator temperatur juga dapat membantu mendeteksi overheat. Sebagai contoh, pada Yamaha R25 atau MT25, indikator temperatur normalnya berada di tiga bar.
“Tapi kalau sudah overheat itu biasanya bar-nya full dengan waktu yang lama,” tutupnya.
Agar terhindar dari overheat, pemilik motor disarankan untuk rutin memeriksa kondisi mesin, oli, dan sistem pendingin guna menjaga performa tetap optimal.
**Nikmati berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu hanya dengan klik Channel WhatsApp Hariantimur.id.
